Cerita anak islami berikut menceritakan seorang nabi yang
mendapat wahyu berupa 5 perintah yang harus ia laksanakan, apakah 5 perintah dalam
mimpi tersebut? Berikut kisahnya :
Abu Laits as-samarqandi adalah seorang ahli fiqih yang
terkenal suatu ketika dia pernah berkata : “ayahku pernah berkata, bahwa
perbedaan antara nabi dan rosul. Nabi adalah mereka yang menerima wahyu dalam
bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.
Suatu ketika, ada salah seorang nabi yang menerima wahyu
melalui mimpi, pada suatu malam ia bermimpi mendengar suara yang memerintahkan
dirinya :
“Besok engkau harus keluar dari rumah pada waktu pagi setelah fajar. Engkau harus melakukan hal berikut pada apa yang engkau hadapi. Pertama yang engkau hadapi hendaklah engkau makan. Kedua, sembunyikanlah. Ketiga, terimalah. Keempat, jangan engkau putuskan harapan. Dan yang kelima larilah darinya.
Maka pada keesokan harinya, nabi itu pun keluar dari
rumahnya menuju ke arah barat dan yang pertama di hadapinya adalah sebuah bukit
besar berwarna hitam. Nabi itu pun kebingungan, “aku di perintahkan memakan apa
yang pertama aku hadapi, tapi yang ku hadapi saat ini adalah bukit? Sungguh
aneh, sesuatu yang mustahil yang dapat aku lakukan” gumamnya dalam hati.
Nabi itu kemudian terus berjalan menuju ke bukit itu dengan
tujuan apakah dirinya nanti harus memakan batu-batuan itu?. ketika dia hampir
mendekati bukit itu, tiba-tiba bukit itu mengecil, menjadi sebesar roti. Dengan
sedikit keheranan, nabi itu pun mengambil bukit yang hanya sebesar roti itu dan
memakannya. Bukit itu terasa lezat dan nikmat. Dia merasa baru kali ini ia
menikmati makanan selezat itu, maka ia pun mengucap syukur “Alhamdulillah”.
Kemudian nabi itu meneruskan perjalanannya, di tengah perjalanan
ia melihat sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan ucapan yang ada dalam
mimpinya, agar menyembunyikan apa yang di hadapinya. Nabi itu pun menggali
sebuah lubang dan mengubur mangkuk emas tersebut. Kemudian ia pun beranjak dari
tempat itu untuk melanjutkan perjalanannya, namun beberapa langkah kemudian,
tiba-tiba mangkuk emas tersebut muncul lagi berada di atas tanah. Melihat hal
itu, nabi itu menguburnya kembali. Namun kemudian mangkuk emas itu muncul lagi,
sampai berulang tiga kali.
“aku telah melaksanakan perintahmu” kata nabi tersebut.
Kemudian nabi tersebut meneruskan perjalanannya, dan membiarkan mangkuk emas
itu apabila keluar dari tanah lagi.
Lalu, Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia melihat
seekor burung elang mengejar seekor burung kecil. Dan tiba-tiba burung kecil
itu berkata padanya :
“wahai nabi ALLAH tolonglah aku”.
Mendengar rintihan burung itu, hatinya merasa iba, lalu dia
segera menangkap burung itu dan di masukkan ke dalam bajunya. Melihat hal itu,
burung elang itu pun menghampiri nabi tersebut.
“ wahai nabi ALLAH, aku sangat lapar dan aku mengejar burung
itu sejak tadi pagi. Oleh sebab itu janganlah engkau patahkan harapanku untuk
memperoleh rezekiku”. Kata si burung elang.
Nabi itu teringat pesan yang ada dalam mimpinya, yaitu
jangan putuskan harapan. Dia menjadi bingung, namun akhirnya dia membuat
keputusan dengan mengambil pedangnya lalu mengiris sedikit daging pahanya dan
memberikannya ke burung elang itu. Setelah mendapat daging, burung elang itu
pun pergi, dan burung kecil yang ada di balik bajunya di lepaskan kembali.
Setelah itu nabi itu meneruskan perjalanannya lagi. Tidak
lama kemudian ia menjumpai bangkai yang amat busuk baunya. Maka ia pun bergegas
lari dari tempat itu. karena tidak tahan dengan bau busuk bangkai tersebut.
Dan akhirnya nabi itu telah menemui 5 peristiwa, maka ia pun kembali ke rumahnya.
Pada malam harinya nabi itu berdoa : “ ya ALLAH hamba telah melaksanakan
perintah-MU sebagaimana yang di perintahkan dalam mimpiku. Maka jelaskanlah apa
arti dari semua perintah itu”.
Dalam mimpi nabi tersebut, ALLAH SWT berfirman :
“ Pertama, yang engkau makan itu adalah amarah. Pada mulanya
Nampak besar seperti bukit, tetapi pada akhirnya jika dapat bersabar dan
menahannya. Maka amarah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.
Kedua, semua amal kebaikan walaupun di sembunyikan maka akan
tetap tampak juga
Ketiga, jika sudah menerima amanah seseorang janganlah kamu
khianat padanya
Keempat, jika orang meminta kepadamu, usahakanlah untuk
membantunya meskipun kau sendiri harus berkorban.
Kelima, bau bangkai yang busuk itu adalah ghibah atau
membicarakan keburukan orang lain. Maka pergilah dari orang-orang yang
berkumpul membuat ghibah.
“ saudara-saudaraku hendaknya kelima peristiwa itu kita
tanamkan dalam diri kita, sebab kelima peristiwa tersebut sering berlaku dalam
kehidupan kita sehari-hari”. Kata Abu laits as-samarqandi kemudian.
“Dari kelima peristiwa tersebut ada satu perkara yang sering
tidak dapat kita elakkan setiap harinya, yaitu ghibah atau membicarakan
keburukan oran lain. Perlu kita ingat membicarakan keburukan orang lain akan
menghilangkan pahala kita. Sebab ada sebuah hadist yang menerangkan :
Bahwa di akhirat nanti ada seorang hamba ALLAH akan terkejut
melihat pahala yang tidak pernah di kerjakannya. Lalu ia bertanya , “Wahai
ALLAH, sesungguhnya pahala yang engkau berikan ini tidak pernah aku kerjakan di
dunia dulu”.
Maka ALLAH SWT berfirman : “ ini adalah pahala orang-orang
yang suka membicarakan tentang dirimu”.
Oleh sebab itu kita harus sadar bahwa walaupun apa yang kita
bicarakan itu memang benar. Tetapi membicarakan keburukan orang itu akan
merugikan diri kita sendiri. Maka hendaklah kita jangan suka membicarakan
keburukan orang lain meskipun hal itu memang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar